Makalah Tentang Alam Semesta dan Tata
Surya
Ilmu Alamiah Dasar
Nama : Villy Viman ELFitry
NPM : 115040258
Kelas : Akuntansi I
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Kegiatan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) berawal
dari pengamatan dan pencatatan baik terhadap gejala-gejala alam pada
umumnya maupun percobaan-percobaan yang dilakukan dalam laboratorium. Dari
hasil pengamatan atau observasi ini manusia berusaha untuk merumuskan konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum dan teori.
Jika dilihat dari arah prosesnya
maka dalam hal ini eksperimen mendahului teori.Proses IAD tidak berhenti disini
tetapi dari hasil IAD yang berupa konsep, hukum dan teori ini maka terbuka
kesempatan untuk diuji kebenarannya. Demikian proses IAD berlangsung terus
sehingga selalu terdapat mekanisme kontrol, bersifat terbuka untuk selalu diuji
kembali dan bersifat kumulatif. Pengetahuan yang diperoleh selalu bertumpu di
atas dasar-dasar sebelumnya dalam kerangka yang bersifat kumulatif, sehingga
karenanya bersifat konsisten dan sistematis.
IAD berkembang secara dinamis.Proses
IAD yang dinamis ini oleh karena menggunakan metode keilmuan di mana peranan
teori dan eksperimen saling memperkuat.Keuntungan dari IAD yang dinamis ini
adalah perkembangan IAD yang pesat bahkan dalam jangka waktu yang
singkat.Kemajuan IAD ini mendukung perkembangan teknologi yang pada gilirannya
dapat menaikkan kesejahteraan manusia.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
- Apa
saja teori-teori, sistem, dan bagian-bagian dari alam semesta dan tata
surya?
- Bagaimana
hipotesis kejadian bumi dan susunan lapisan bumi?
- Bagaimana
kelahiran tata surya menurut tinjauan Islam?
3.
Tujuan
Adapun
tujuan makalah ini berdasarkan perumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
- Mengetahui teori-teori, sistem
dan bagian-bagian dari alam semesta dan tata surya.
- Memehami hipotesis kejadian
bumi dan susunan lapisan bumi.
- Mengetahuai kelahiran tata
surya menurut Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu
Alamiah (Natural Science) adalah suatu ilmu yang membahas tentang alam semesta
dengan semua isinya dan merupakan ilmu pengetahuan teoritis yang
diperoleh/disusun dengan cara yang khusus yaitu dengan melakukan observasi
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan yang lain. Cara
ini dikenal dengan metode ilmiah yang pada dasarnya merupakan suatu cara yang
logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Sejak digunakannya metode ilmiah
didalam penelitian ilmiah, dimulailah IPA modern yang kemudian berkembang
sangat pesat.
1. ALAM SEMESTA
Pengertian alam semesta mencakup
tentang mikrokosmos dan makrokosmos.Mikrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda
yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi. Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya.
·
Teori Terbentuknya Alam Semesta :
1)
Teori Keadaaan Tetap (Steady-state
theory)
Teori ini berdasarkan prinsip
kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun
selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat
tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama
walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini
ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding
dengan galaksi lama. Dengan diketahui kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi
bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari
hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi
terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini
sesuai dengan garis spektra yang menuju merah, yang hal ini sering dikenal
dengan pergeseran merah.Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta
selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi). Dengan demikian harus ada “ledakan”
atau “dentuman” yang memulai adanya pengembangan.
2)
Teori Dentuman Besar (Big-bang
theory)
Teori ini dikembangkan oleh George
Lemaitre.Teori ini menyatakan pada mulanya alam semesta berupa sebuah “primeval
atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat.Suatu ketika
atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta.
Berdasarkan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis
yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.
Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
Sejak itulah dimulai ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus
berlangsung jutaan tahun lagi. Pada suatu saat nanti ekspansi tersebut akan
berakhir.
3)
Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun
yang lalu galaksi kita masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali
yang berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga
keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan
kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal pada bagian yang berkisar
lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi
bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan
dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun
temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang
tetap seperti matahari.
Galaksi merupakan kumpulan 1011
atau 100 milyard bintang-bintang, salah satu diantaranya adalah Matahari atau
pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang dan dalam galaksi bentuknya
menyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram.Dimana garis
tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun cahaya.Matahari
atau pusat tata surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat
galaksi.
Berdasarkan apa yang nampak dari
hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam galaksi :
a. Galaksi berbentuk spiral
b. Galaksi berbentuk elips
c. Galaksi berbentuk tak beraturan
Induk dari matahari kita adalah
galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan memiliki tidak kurang
dari 100 ribu juta bintang dan masih banyak gumpalan-gumpalan kabut gas maupun
galaksi kecil yang banyak jumlahnya. Galaksi Andromeda merupakan galaksi
terdekat yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya. Galaksi mengadakan rotasi dengan
arah berlawanan dengan jarum jam.
1. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace
pada tahun 1796 yang menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari
kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas (nebule). Pada proses
kondensasi ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin terbentuklah planet
beserta satelitnya yang mengelilingi pusat, pusatnya itu menjadi sebuah
bintang/matahari.
2. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan
Moulton.Terbentuknya planet-planet tidak harus dari satu badan tetapi
diasumsikan ada bintang besar. Lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata
surya kita merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian
terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah
benda-benda yang disebut planettesimal.
3. Teori Tidal/Teori Pasang Surut
Dikemukakan pertama kali oleh James
Jeans dan Harold Jeffreys (1919). Menurut teori ini planet merupakan
percikan dari matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut disebut Tidal.
Tidal yang besar kemudian akan menjadi planet itu disebabkan oleh adanya dua
buah matahari yang bergerak saling mendekat.
2. Sistem Tata Surya
Pada zaman Yunani kuno, seorang
filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah
pusat dari alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari,
bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai
pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.
Pada abad ke-16, seorang ilmuwan
Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah
planet dan seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya
hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis. Kesemuanya ini berkat bantuan
teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika
sebagai sarana penunjang pada masa itu.
Setelah adanya teropong dapat
diamati planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih banyak lagi seperti
satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet. Semua benda angkasa ini beredar
mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.
Planet di dalam Tata Surya kita
dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1. Planet Kecil (kerdil), seperti :
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya garis tengahnya kecil, tetapi
padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter
kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan
yang dekat dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari
Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis tengahnya jauh lebih besar
dibandingkan pada golongan pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat
rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik.
Lintasan golongan ini jauh dari matahari.
Kesamaan planet di dalam tata surya
:
1.
Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi,
dalam hal ini matahari) dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa
planet sendiri). Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika
dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga
patuh, kecuali oleh beberapa satelit.
2.
Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit
mengelilingi planet hampir menyerupai lingkatan. Yang mengingkari hukum ini
ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206 dan
0,247.
3.
Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan
tersebut terdapat pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.
A.
Bagian-bagian Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari
sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor,
komet-komet, debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak
mengelilingi pusat galaksi.
1. Matahari.
Matahari
merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata surya terkumpul
pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya,
matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan
corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya
ratusan juta atmosfer.Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan
memancarkan hampir semua cahaya.
Matahari sangat penting bagi
kehidupan di muka bumi karena :
ü Merupakan sumber energi (sinar
panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga
berasal dari matahari.
ü mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta
mengontrol peredaran planet lain.
ü Dengan mempelajari matahari yang
merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
2. Planet Merkurius
Merupakan planet terkecil dan
terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit
atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu
perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari
sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari
diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di
Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari.
3. Planet Venus
Venus menempati urutan kedua
terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang
pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari
yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin
terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.Planet
ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi venus+
247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.
4. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga
terdekat dengan matahari dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi dan matahari
149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan
mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari.
Massa jenis bumi rata-rata + 5,52.
a.
Gerak Rotasi Bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga
dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola. Titik pusatnya berimpit dengan titik
pusat bola langit. Para sarjana dari Yunani seperti Pythagoras, Philolaus,
Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia mengemukakan bahwa bola langit tetap
tinggal diam sedang bumi berputar pada sumbunya dari barat ketimur dan disebut
rotasi yang arahnya sama dengan arah revolusi.
b.
Akibat Rotasi Bumi
§
Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari,
bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit dari Timur dan
terbenam di barat.
§
Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi
menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola lainnya mengalami
kegelapan (malam).
§
Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat
diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak begerak
lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi membias ke kanan bagi
belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi belah bulatan selatan.
§
Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub
bumi.
§
Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi
tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat menuju
ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan di kutub.
§
Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam
sehari semalam.
§
Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat
busurnya.
c.
Gerak Revolusi dari Bumi
Berkat penyelidikan para sarjana :
Galileo Galilei, Tycho Brahe dan Keppler maka susunan alam secara Heliosentris
dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi
mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari
revolusi bumi :
·
Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara
(23 ½ LU).
·
Perubahan lamanya siang dan malam.
·
Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari
bulan ke bulan. Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut
orbit. Menurut hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap planet memiliki
bentuk bangun elips.
d.
Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi
Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya
berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gara gravitasi terrestrial bumi. Benda di
bumi memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
e.
Waktu
Waktu 24 jam dalam sehari semalam
adalah berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat satu revolusi lengkap.
Bagi tujuan sehari-hari maka kita menggunakan waktu solar. Bagi keperluan tujuan astronomi atau
perjalanan antar planet maka digunakan waktu sideris yang 4 menit lebih awal
dari waktu solar.
f.
Tahun Penanggalan (Kalender)
Bangsa mesir kuno, Sumeria dan Hindu
sejak jaman dahulu memiliki perhitungan waktu yang berdasarkan revolusi bumi
dan tahunnya disebut tahun matahari. Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah
ditetapkan bahwa tiap-tiap tahun terdiri dari 365 hari. Tahun keempat ditambah
dengan satu hari yang disebut tahun kabisat (leap year).
5
Planet Mars
Jarak planet Mars dengan matahari
226,48 juta km. Garis tengahnya 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun, rotasinya 24
jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars
tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan
mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat
tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan daimus.
6. Planet Yupiter
Merupakan planet terbesar bergaris
tengah 138.560 km dengan rotasinya 10 jam dan mempunyai kurang lebih 14
satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana dan
amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini
hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.
7.
Planet
Saturnus
Merupakan planet terbesar setelah
Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10 jam dan merupakan planet yang
mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2,
sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan
amoniak dengan suhu rata-rata 103oC.Saturnus mempunyai 10 satelit
dan diantaranya yang terbesar disebut Titan.
8. Planet Uranus
Jarak Uranus ke matahari 2860 juta
km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun, rotasinya 10 jam 47 detik dan arah
geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur ke barat.Uranus bergaris tengah
50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada Januari 1986 Uranus
memiliki 14 satelit.
9. Planet Neptunus
Jaraknya dengan matahari 4470 juta
km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali putar.Mempunyai 2 satelit,
satu diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan gerak
rotasi Neptunus.
10.Planet Pluto
Merupakan planet terjauh dari
matahari dengan jarak + 5811 juta km dan tidak memiliki satelit. Suhu rata-rata pada planet ini 220oC.
Pluto adalah nama dewa kegelapan dari bangsa Yunani berdasarkan kenyataan
planet itu mendapat sinar matahari paling sedikit.
B.
Benda-benda lain
dalam Tata Surya
Selain planet-planet, pada tata surya terdapat benda-benda
sebagai berikut:
1. Planetoida/Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi astronom
dari Italia menemukan benda langit yang berdiameter + 900 km beredar
mengelilingi matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000
buah. Benda-benda langit itu disebut Planetoida. Pada tahun 1801 astronom Italia,
Piazzi menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.
2. Komet/Bintang Berekor
Merupakan kumpulan bungkah-bungkah
batu yang diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter + 100.00 km
(termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu
berkisah 10-20 km.
Cahaya matahari yang mengenai komet
sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi
eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi
resonansi atau fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
3. Meteor/Bintang Beralih
Merupakan batu-batu kecil yang
berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram. Merupakan semacam debu angkasa yang
bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik. Jika oleh sesuatu sebab meteor masuk
atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan timbul panas dan nampak
berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jika
meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya yang tinggi meteor itu
akan hancur sampai kepermukaan bumi.
Meteor yang sampai ke permukaan bmi
disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh di permukaan
bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid tersebut
mengandung besi dan nikel.
4. Satelit
Merupakan pengiring planet. Yang bersama-sama mengelilingi
matahari. Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi yang berotasi
dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan + 384.403
km. Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :
ü Massa bulan = 1/10 massa bumi.
ü Diameter bulan = ¼ Diameter Bumi =
3000 km.
ü Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi
Permukaan bulan penuh dengan
kawah-kawah dan gunung-gunung. Dipermukaan bulan tidak ada hawa mengakibatkan :
ü Suhu berubah sangat cepat, suhu tertinggi
100oC dan terendah -173oC.
ü Bunyi tidak dapat merambat sehingga
sangat sunyi.
ü Langit tampak kelam.
ü Tidak ada peredaran air, sehingga
kering kerontang.
3. BUMI
a)
Hipotesis Kejadian Bumi :
1. Hipotesis Kabut dari Kant dan
Laplace
Immanuel Kant (1755) dari Jerman,
mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi bahwa asal segalanya dari gas yang
bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing
gas menimbulkan panas. Matahari berputar kencang dan di
katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar sehingga terlepaslah
fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak
panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin padat. Demikianlah terjadi planet-planet,
termasuk bumi.
Pierrre de Laplace (1796) dari
Perancis mengemukakan adanya kabut yang berputar dan pijar. Dikatulistiwa terjadi penumpukan
awan. Jika masa ini mendingin maka terlepaslah sedikit material
dari induknya. Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun, berputar mengelilingi
induknya. Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan
seterusnya. Sembilan buah planet yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara
yang sama. Induknya adalah matahari.
2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan
Moulton, kira-kira seratus tahun setelah Kant dan Laplace, beranggapan matahari
asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadi
tarik menarik sesuai dengan hukum Newton. Peledakan dimatahari melepaskan
sebagaian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi.
Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin sementara
bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk
sembilan planet dan planetoida.
3. Hipotesis Pasang Surut Gas
Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries
(1930) yang mendukung hipotesis planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar
yang mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya
pasang dan surut lautan. Bulan tak cukup kuat menarik air
menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang mendekati bintang besar itu menjauh,
lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkeping-keping
seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.
b)
Susunan Lapisan Bumi
Menurut Hipotesisi Kant-Laplace :
Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah luar sedangkan di dalam masih panas.
Didekat permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.
Suess dan Wiechert (1919) membagi
lapisan bumi sebagai berikut :
o
Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan
acid. Massa jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
o
Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km,
massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
o
Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4
terdiri dari oksida besi dan sulfida besi.
o
Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari
3.500 km, massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.
Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan
bahwa sesungguhnya bumi berasal dari matahari, maka inti bumi seharusnya juga
seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian besar Hidrogen.Holmes (1936)
mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :
o
Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut
magma-granit.
o
Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut
magma-basal.
o
Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya
3,5 dan disebut magma-peridotit dan eklogit.
Wiechert (1910), mengemukakan bahwa
pada pokoknya bagian Lithosfera terdiri dari Silikat dan Aluminium. Disebelah bawah terutama di lautan
terdapat lapisan berat yang terdiri dari Silikat dan magnesium.
Wegner (1930) mengajukan hipotesis
Continental drift (perkisar benua): permukaan bumi terdiri dari beberapa
lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian oceanis dan
kontinental yang bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal tiap
lempeng kerak bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini
berkisar 1 – 13 cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu
dengan yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi,
konvergensi atau shear (gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan
ditandai oleh gunung api yang aktif serta kegempaan yang tinggi.
c). Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfera
1. Atmosfer
Merupakan selimut gas yang
mengelilingi bumi.Menurut pendapat para ahli pada jarak 100 km diatas permukaan
bumi masih terdapat udara. Lapisan dalam Atmosfer :
- Yang dekat dengan permukaan bumi setebal + 10 km disebut
troposfer.
- Lapisan
diatas troposfer disebut stratosfer.
Troposfer mempunyai susunan gas yang
beragam, hal ini disebabkan karena adanya angin yang vertikal maupun
horizontal. Di Stratosfer sususnannya tidak homogen dan terdapat lapisan-lapisan
udara yang B.D nya berbeda-beda.
Bumi menerima panas dari matahari,
dari bumi sendiri dan dari bulan. Di pusat bumi terdapat temperatur
yang sangat tinggi. Panas yang dikirim matahari ke bumi relatif tidak berubah
tetapi yang berubah adalah penerimaan panas tersebut oleh bumi. Penerimaan yang berubah-ubah ini
disebabkan kondisi awan yang ada diudara.
2. Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi
seluruh permukaan bumi, tapi hanya 75% yang meliputi lautan, danau-danau dan es
yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman laut rata-rata 4.000 m,
yang terdalam di dekat pulau Guam, dengan kedalaman 11.000 m.
Hidrosfer mempunyai pengaruh yang
besar terhadap atmosfer, karena air yang menguap akan membentuk awan yang
selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus air semacam itu
berlangsung berabad-abad. Siklus ini menyebabkan air laut menjadi asin karena
garam mineral yang mudah larut pada kerak bumi terbawa ke laut secara terus
menerus.
3. Lithosfera
Lithosfera ini tebalnya hanya kurang
lebih 32 km, merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa
benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak
sama bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar laut
yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sebelah atas
terdiri atas silikon dan aluminium dengan Berat Massa (BM) rata- rata 2,65 dan
lapisan sebelah dalam terdiri atas silikon dan magnesium, dengan BM 2,9.
4. Kelahiran Alam Semesta ditinjau dari
Sudut Islam
Menurut sudut pandang Islam, dunia diciptakan
Allah, dipelihara oleh-Nya serta kembali kepada-Nya. Salah satu makna ayat
“Allah adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batil”(QS. 57:3),
yakni Allah adalah asal dan akhir alam semesta. Dia juga makna gaib segala
sesuatu dan bahkan tanda-tanda nyata atau aspek luar segala sesuatu yang
menrefleksikan nama-nama dan sifat-Nya.
Kaum muslim memandang hukum alam
bukan sebagai hukum independen yang berjalan dengan sendirinya seolah-olah
dunia memiliki independensi ontologis. Mereka memilah hukum-hukum ini sebagai
refleksi kebijaksanaan Allah dan perwujudan kehendak-Nya. Begitu banyak ayat Al-Qur’an
menyebutkan hukum paling mendasar yang mengatur perputaran alam. Hukum moral Islam berlaku tidak
hanya dalam masyarakat manusia, tetapi mencakup hewan, tumbuhan dan seluruh
alam tak bernyawa. Sebagai muslim yang baik di dunia adalah memperhatikan
kebijaksanaan Allah di manapun berada dan manjaga ciptaan-Nya seperti Dia
menjaga kita dan seluruh ciptaan-Nya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Semoga uraian diatas dapat menambah
pengetahuan kita tentang IAD khususnya mengenai alam semesta, tata surya dan
teori terbentuknya bumi. Walaupun tidak secara mendalam namun
makalah diatas dapat menambah wawasan kita tentang topik yang disajikan.
Pada dasarnya hasil-hasil IAD memang
bersifat netral, tetapi pemanfaatannya tidak terarah dan tidak terkendali oleh
nilai-nilai kemanusiaan adalah sangat berbahaya. Demikian pula, meskipun hasil IAD
netral, tetapi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan eksperimen dan
keputusan untuk memilih fakta yang diperlukan adalah tidak bebas dari nilai. Dan disinilah peranan dan perlunya
nilai kemanusiaan yang luhur sangat diperlukan untuk menuntun perkembangan dan
pemanfaatan IAD ke arah yang lebih benar.
Jadi, perkembangan IAD yang dinamis ini
disamping banyak memberikan keuntungan juga membawa resiko. Bila tidak
diarahkan pemanfaatannya justru akan merugikan manusia, bahkan dapat
menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Seperti senjata nuklir, senjata
kimia dan biologis serta timbulnya pencemaran udara, air dan tanah yang dapat
mengganggu keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup. Agar resiko
sekecil-kecilnya maka arah perkembangan IAD dan pemanfaatan hasil IAD harus
dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
DAFTAR PUSTAKA
- Maskoeri
Jasin,Drs, (1986), Ilmu Alamiah Dasar, PT. Gramedia, Jakarta.
- Abdullah
Aly,Drs, Eny Rahma,Ir, Ilmu Alamaih Dasar,Jakarta.
- Herabudin,Drs,
(2010), Ilmu Alamiah Dasar, CV Pustaka Setia, Banung.
- http://darusnal.blogspot.com/2011/04/ilmu-alamiah-dasar.html
- https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-tentang-alam-semesta-dan-tata-surya-iad/